Monday 15 December 2008

SK - Hari 26: PENCARIAN HARTA KARUN


Pagi ini aku mengembalikan buku The Alchemist (ceritanya tentang seorang penggembala Spanyol yang mencari harta karun sampai muter lewat padang pasir ke Mesir, dan ternyata harta karunnya ada ditempat biasanya dia mangkal di Spanyol). Rm.Wahyu lalu bertanya: “Harta karunnya ketemu di mana?... Kalau harta karunnya irene ada dimana?...” kujawab saja aku masih ada di padang pasir. Lalu Beliau mengungkit soal Pasang Surut. kutanya ada apa disana, dan Beliau menjawab: Padang pasir!
Sore hari ketika anak-anak bernyanyi, seekor kupu-kupu terbang di antara kami. Anak-anak gelisah, dan aku hanya mengatakan: “Biarin, dia juga mau ikut nyanyi!” Kupu-kupu itu mendekatiku seolah setuju, lalu aku mencoba memegangnya. Spontan aku kaget karena kupu-kupu itu menempel di tanganku, alias ini baru pertama kali aku memegang seekor kupu-kupu (kalau kata Sr.Erik: ndeso! Puas..puas..puas..!!?). Kira-kira 15 menit kemudian, ketika sudah masuk sesi, aku melihat potongan sayap kupu-kupu itu di atas karpet. “Tadi kena kipas” kata seorang anak di sebelahku.
Hatiku tersentak. Demikian tragis hidup si kupu-kupu ini. Rasanya baru semenit yang lalu ia bergembira dan ikut memuji Tuhan dengan kepakan sayap lembutnya. Tiba-tiba saja hidupnya dikoyak oleh kipas angin, mesin buatan tangan manusia. aku jadi sedih, lalu aku pergi ke depan Candi Hati Kudus untuk menenangkan hatiku. Di situ, Veny bergabung denganku dan menceritakan sahabatnya, Angel, yang baru saja dipanggil Tuhan.
Tuhan, demikian juga hidup ini mempunyai 2 versi; versi perjuangan panjang seperti Santiago yang mencari harta karunnya, dan versi pendek seperti si kupu-kupu. Tuhan, bagaimana dengan kehidupanku? Kata Rm.Wahyu: Semua tergantung naratornya. Tuhan, Engkaulah narator dalam hidupku, Engkau Sang Dalang dan aku hanyalah wayang yang ada di tanganMu. Namun bagaimanapun juga, aku belajar dari kupu-kupu dan Angel, bahwa mereka menggunakan waktunya untuk memuliakan Engkau.

0 comments: