Monday 15 December 2008

SK - Hari 11: BERANI MEMBERI KASIH LEBIH DAHULU

Hari ini aku bangun kesiangan. Malam harinya aku menunggui anak-anak untuk rekonsiliasi di halaman depan RR. Tapi aku tidak sendiri, ada Sr.Erik. Sambil menatap bintang, aku mencoba membuka obrolan dengan Sr.Erik. Berawal dari pertanyaan Beliau: “Jadi kamu dah rutin tho doa Brevir?” (saat itu aku membawa buku bvr). Lalu kami mulai berbincang. Aneh, biasanya bila aku bertemu dengan orang asing, aku membiarkan dia yang bercerita terlebih dahulu. Tapi kali ini, tampaknya itu tidak akan berhasil. Maka aku membiarkan apa yang ada dalam pikiranku untuk meluncur keluar. Dan ternyata,… Sr.Erik pun mulai bercerita banyak hal. Di situ aku merasakan adanya keterbukaan dari Beliau, dan yang pasti, informasi yang dulu kuterima tentang Beliau tidak paten, 100% telak. Nah kan…?! Akhirnya ada beberapa hal yang tidak pernah kuceritakan kepada orang lain namun kuceritakan kepadanya. Untuk saat ini, privasi menjadi tidak penting bagiku, karena aku justru mengalami cinta kasih pada saat ada keterbukaan dan rasa percaya satu sama lain.
Tuhan, terima kasih, hari ini aku belajar, bahwa orang yang rendah hati adalah orang yang berani memberi kasih terlebih dahulu. Ia tidak menunggu dikasihi melainkan memberikan kasih lebih dahulu. kuingat bagaimana Engkau terlebih dahulu mengasihiku. Telah kualami kasihMu dalam hidupku melalui orang-orang yang hadir dalam kehidupanku dulu dan sekarang. Tuhan, mohon rahmatMu, agar aku rendah hati dan selalu berani memberi kasih terlebih dahulu.
Anomali Kasih = Kasih adalah sesuatu yang tidak pernah berkurang. Semakin kasih diberi dan dibagikan, semakin kasih itu bertambah dan berlipatganda.

0 comments: