Monday 15 December 2008

SK - HARI 19: BAPA YOSEF, TELADAN KERENDAHAN HATI

Sore hari ini ada jeda waktu kosong. Ide-ide mulai pecicilan di benakku dan saat aku menuliskan ini, aku duduk di sekretariat. Tadi aku minta ijin pada Rm.Wahyu untuk dapat menggunakan tempat ini karena di Prevot agak bising, dan Beliau bertanya: “Kapn bs bagi cerita ya?”. Ya, aku mau berbagi meski mungkin yang kubagi tidak banyak berguna.
Bapa Yosef, engkaulah teladan kerendahan hati sejati. Engkau tak pernah mementingkan dirimu sendiri. Engkau selalu menaruh orang lain di atas dirimu. Kau letakkan Yesus, kau letakkan Maria, kau letakkan kami di atas dirimu sendiri. St.Yosef, ajarilah aku untuk mampu merendahkan hati dengan tidak mementingkan diriku sendiri, melainkan Tuhan di atas segala-galanya. Santo, ingatkan aku bila aku mulai malas dan mengandalkan orang lain untuk melakukan hal-hal yang dapat kulakukan. Bapa Yosef, ke dalam tanganmu, aku mempercayakan doa-doaku, keluargaku, harapanku, dan khususnya perjalanan hidupku sendiri. St.Yosef, doakanlah kami. Amin.
Hari ini, Mbak Tuti, seorang karyawan RR mengatakan padaku: “Kamu tuh di sini udah nggak dianggep tamu, tapi penghuni RR” Tuhan, terima kasih, kemarin aku datang sebagai orang asing, hari ini aku hadir sebagai saudara. Terima kasih untuk persaudaraan ini. Tuhan, tolong bantu aku supaya aku lebih peka terhadap orang-orang yang berbuat baik terhadapku dan terlebih supaya aku semakin peka terhadap kesempatan-kesempatan dimana aku dapat berbuat baik kepada orang lain.
Eh, aku tadi diajak nonton Da Vinci Code sama Rm.Wahyu. Hehehe, thank you Romo! Intermezzo nggak penting: tadi guru wali kelasnya anak-anak mengatakan: “Mbak irene nich kalo saya lihat auranya, cocoknya jadi biarawati!” kutanya apa warnanya, Beliau menjawab: “ungu” (desigh!!!). Diamini sajalah. Setuju???

0 comments: